Bisnis, Jakarta - Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) menargetkan bisa memperoleh penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 65 miliar tahun ini.

Direktur LMAN Rahayu Puspasari mengatakan, penerimaan tersebut didapatkan dari pengelolaan aset-aset yang diambil alih oleh LMAN.

"Belum termasuk apabila kami memperoleh tambahan aset tahun ini," kata Puspa, sapaan akrab Rahayu, dalam konferensi persnya di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, 17 Maret 2017.

Baca: Menteri Basuki Minta LMAN Bisa Optimalkan Aset ...

Sejak diresmikan pada Desember 2016 lalu, LMAN telah memperoleh aset berupa kilang gas Arun, Lhokseumawe, dan kilang gas Badak, Bontang. Sebagai contoh, untuk memanfaatkan 14 ribu meter persegi lahan di Arun LMAN bekerjasama dengan PT Medco Energi Internasional Tbk.

Fasilitas kilang yang ada di Arun, menurut Puspa, disewakan oleh LMAN kepada PT Perta Arun Gas. Fasilitas perumahan disewakan ke individu dan fasilitas rumah sakit disewakan ke swasta. "Untuk kilang di Badak, mitra kami sebagian besar adalah produsen gas," tuturnya.

Selain mengambil alih kilang gas, Puspa berujar, LMAN juga mendapatkan aset yang dahulu merupakan tanggungan Bank Indonesia. "Kami bayar hak tanggungannya dan kami kelola.  LMAN membayar hak tanggungan tersebut sebesar Rp 26,7 miliar."

Baca: Lembaga Manajemen Aset Negara Diresmikan, Ini ...

Puspa menambahkan, terdapat 17 properti yang LMAN ambil alih dari BI. Saat ini, aset-aset tersebut dikerjasamakan dengan beberapa pihak agar tidak mangkrak. "Kami sudah mendapatkan imbal hasil, baik dari sisi finansial maupun cost saving. Capital gain sekitar Rp 120 miliar," ujarnya.

ANGELINA ANJAR SAWITRI