Bisnis, Jakarta - Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Tirta Segara, mengatakan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) perbankan pada Januari 2017 tercatat sebesar 23 persen. Sementara itu, rasio likuiditas perbankan per Januari 2017 mencapai 21,8 persen.

"Adapun rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) tercatat sebesar 3,1 persen secara gross atau 1,4 persen secara nett," kata Tirta dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur di Kompleks BI, Jakarta Pusat, Kamis, 16 Maret 2017.

Baca : Fed Rate Naik, BI Belum Berencana Ubah Bunga Acuan

Kepala Kebijakan Ekonomi Moneter BI, Dody Budi Waluyo, berujar likuiditas perbankan saat ini masih cukup longgar. Hal tersebut dapat dilihat dari besarnya penempatan dana di instrumen operasi moneter oleh perbankan. "Jumlahnya cukup besar, sekitar Rp 350 triliun," ujarnya.

Menurut Dody, BI akan melihat aliran modal yang masuk melalui program amnesti pajak (tax amnesty) yang berakhir pada Maret ini. "Tentunya akan masuk ke sistem. Likuiditas perbankan seharusnya tidak ada masalah. Kita tidak perlu mengkhawatirkan pengetatan likuiditas," tuturnya.

Baca : RUPS BNI Sepakat Bagi Dividen Rp 3,96 Triliun

Dody mengatakan tak tertutup kemungkinan adanya distribusi likuiditas yang tidak merata jika terdapat bank yang mengalami kesulitan akses ke pasar keuangan. "Tapi overall, industri tidak ada masalah. Likuiditas relatif terdistribusi dengan baik di perbankan," kata Dody.

ANGELINA ANJAR SAWITRI