Metro, Jakarta - Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede mengusulkan pembangunan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) ke dalam prioritas rencana kerja Unit Kerja Perangkat Daerah tahun 2018.

"Pembangunan dan pengelolaan RPTRA sebagai pusat aktivitas masyarakat yang aman dan nyaman, serta ramah bagi semua kelompok pengguna," kata Mangara dalam rapat Musrenbang Kota Tahun 2017, di kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Rabu, 15 Maret 2017.

Baca juga: Artsip Jakarta Gelar Festival Mural di 50 RPTRA Jakarta

Mangara mengungkapkan, sejumlah permasalahan yang terjadi saat ini ialah masih terdapat 19 kelurahan di Jakarta Pusat yang belum memiliki RPTRA. Kendala pada umumnya, kata dia, karena pengadaan lahan.

Selain itu, saat ini terdapat RPTRA dengan luas yang kurang ideal, desain RPTRA yang belum mempertimbangkan kebutuhan kelompok disabilitas, dan perlunya pelatihan kepada pengelola RPTRA dalam melayani orang berkebutuhan khusus.

Untuk kondisi terkini, Mangara mengatakan bahwa Jakarta Pusat telah memiliki 29 RPTRA pada 2015 sampai dengan 2016. Rinciannya, 13 RPTRA pada 2015 dengan corporate social responsibility, dan 16 RPTRA pada 2016 dengan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah.

Menurut dia, tahun ini, pihaknya menargetkan membangun 15 RPTRA dengan pembiayaan melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah DKI. Sedangkan pada 2018, Pemerintah Kota Jakarta Pusat berencana membangun 10 RPTRA.

Sementara itu, usulan kegiatan pada 2018 di antaranya pembinaan dan pagelaran seni budaya, apresiasi dan kompetisi seni budaya antar RPTRA, pembekalan kader PKK, pelatihan, pengembangan budaya membaca. "Dan pembinaan dan pemasyarakatan olah raga," ujarnya.

Simak juga: Berikan Jasa Gratis, 11 Arsitek Dukung RPTRA DKI Jakarta  

Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, mengaku akan mendorong pembangunan RPTRA di setiap wilayah kota. Ia meminta agar Musrenbang fokus mengenai masalah pembelian lahan.

"Mana lokasi yang pas untuk RPTRA, silakan agendakan lahan mana yang dibeli," kata dia.

FRISKI RIANA