Metro, Jakarta - Fatimah Husein Assegaf, 47 tahun, alias Kak Emma merasa telah bicara blak-blakan soal kasus baladacintarizieq.com, yang menyeret namanya. Emma mengatakan diminta polisi untuk menghindari dan mengunci mulutnya dari kejaran media yang berusaha meminta konfirmasi mengenai masalah ini.

"Saya sempat dilarang bertemu media,” kata Emma, saat ditemui di rumahnya di Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoranmas, Rabu, 17 Mei 2017.

Baca:Ponsel Galaxy S7 Milik Kak Emma Disita Polisi Sejak Januari

Namun, Emma memutuskan untuk tetap berbicara kepada media apa adanya. “Yang betul, betul. Yang salah, salah.”

Saat diperiksa, polisi sengaja menghindarkan Emma dari awak media. Emma selalu dibawa pulang melalui jalan belakang oleh polisi. "Katanya di depan ada wartawan," ujar dia menirukan polisi. Ia harus pulang dari belakang agar tidak ditemui wartawan.

Polisi, kata dia, juga seperti menyiapkan cara agar ia tidak bertemu wartawan. Polisi selalu berusaha agar mobil yang menjemputnya lewat jalan lain yang tidak dilalui wartawan. "Saya lihat memang sengaja agar tidak bertemu wartawan."

Baca juga:
GNPF MUI Minta Rekonsiliasi, Djarot: Kok Aneh, Kami Enggak...
Pembantaran Ahok, Djarot: Saya Tak Bisa Intervensi

Emma pernah diperiksa sampai 15 jam oleh penyidik di Kepolisian Resor Kota Depok, mengenai dugaan percakapan mesum antara Firza Husein dan pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Syihab, yang menyeret namanya. Pemeriksaan panjang dilakukan setelah panggilan ketiga pada Februari 2017. "Dari jam 09.00 sampai jam 23.00."

Menurut Emma, polisi sengaja berlama-lama dalam pemeriksaan agar ia menjawab "ya". Polisi, kata dia, menunjukan foto rumah hingga sosok Firza yang mengenakan kerudung kepadanya. Namun, akhirnya polisi menunjukan foto terakhir Firza yang tanpa busana.

Ia merasa digiring supaya mengakui foto itu Firza. “Akhirnya saya bilang, ‘mirip’ pada penyelidikan ketiga pada Februari 2017," ujarnya.

Simak:
20 Hektare Hutan Pangrango Rusak Akibat Perburuan Cacing Sonari  
Kisah Penumpang KRL tentang Ganasnya Gerbong Khusus Wanita

Emma mengiyakan pertanyaan polisi, karena polisi sudah bolak balik mempertanyakan hal yang sama. "Karena sudah dalam keadaan lelah. Ya saya jawab ‘ya’.”

Ia menyarankan agar polisi menutup kasus ini karena tidak terbukti. Emma meminta polisi agar tidak mencari-cari yang tidak ada. Lebih baik, kata dia, polisi fokus memberantas narkoba yang merusak generasi muda. "Yang ada di depan mata saja (narkoba) tidak diproses."

Emma menjadi saksi bagi kasus pornografi sehubungan dengan beredarnya video percakapan mesum antara Firza Husein dengan pemimpin  Front Pembela Islam Rizieq Syihab. Penyidik Polda Metro Jaya memeriksa Firza yang datang setelah panggilan kedua. Namun polisi belum memeriksa Rizieq hingga saat ini.

IMAM HAMDI